Wednesday, June 10, 2020

Perancangan & Manajemen Jaringan (Tugas 3)

Classless

Secara sederhana, classless dapat disimpulkan tidak menggunakan kelas atau tanpa adanya kelas. Jika dihubungkan dengan pengalamatan IP, maka pengalamatan IP tanpa menggunakan kelas dengan menggunakan CIDR atau Classless Inter Domain Routing.
 
Format pengalamatannya adalah dengan memberikan tanda “/” di belakang alamat IP kemudian diikuti variable panjang prefix. Pengalokasian host atau IP yang dapat menggunakan subnet mask yang tidak sama dan didukung oleh routing protocol dapat memberikan informasi subnet sehingga dapat menghemat sejumlah alamat host atau IP.
 
Saat ini cara classless addressing sudah mulai banyak dilakukan yakni melalui pengalokasian IP Address dengan notasi CIDR. Arti lainnya yang digunakan untuk memanggil sisi IP Address ini menunjuk satu jaringan secara lebih khusus. Hal ini juga dimaksud dengan Network Prefix. Biasanya pada penulisan network prefix 1 kelas IP Address digunakan sinyal garis miring “/” dan diikuti angka yang memberikan network prefix dalam bit misalnya 192. 168. 0. 0/ 24.

Classless Inter-Domain Routing (CIDR)

Classless Inter-Domain Routing (CIDR /ˈsaɪdər, ˈsɪ-/) merupakan sebuah metode pengalokasian alamat IP dan perutean IP. Internet Engineering Task Force memperkenalkan CIDR pada tahun 1993 untuk mengganti arsitektur pengalamatan dari desain jaringan kelas di internet. Tujuan dari tindakan tersebut adalah untuk memperlambat pertumbuhan tabel perutean pada piranti perutean di internet, dan membantu memperlambat habisnya alamat IPv4.

Notasi CIDR

Notasi CIDR adalah representasi ringkas dari alamat IP dan diasosiasikan terhadap awalan perutean. Notasi dibentuk dari sebuah alamat IP, karakter garis miring ("/"), dan sebuah angka desimal. Angka tersebut merupakan jumlah 1 bit dalam topeng subalamat. Nilai besar menunjukkan jaringan lebih kecil.
 
Alamat IP ditulis berdasarkan standar IPv4 atau IPv6. Alamat tersebut dapat menunjukkan sebuah alamat antarmuka atau alamat yang awal dari seluruh jaringan. Agregasi bit-bit tersebut umumnya disebut sebagai pengenal komputer hos.
 
Contoh:
  • 192.168.100.14/24 merepresentasikan alamat IPv4 192.168.100.14 dan awalan perutean yang terkait 192.168.100.0, atau sama, topeng subjaringan 255.255.255.0, yang memiliki 24 1-bit leading.
  • blok IPv4 192.168.100.0/22 merepresentasikan 1.024 alamat IPv4 dari 192.168.100.0 hingga 192.168.103.255.
  • blok IPv4 2001:db8::/48 merepresentasikan blok alamat IPv6 dari 2001:db8:0:0:0:0:0:0 hingga 2001:db8:0:ffff:ffff:ffff:ffff:ffff.
  • ::1/128 merepresentasikan alamat simpul berulang (loopback) IPv6. Panjang awalannya adalah 128 yang merupakan jumlah bit dalam alamat itu.
Untuk IPv4, notasi CIDR merupakan sebuah alternatif untuk sistem lama dalam merepresentasikan jaringan menurut alamat mulanya dan topeng subjaringan, keduanya ditulis dalam notasi titik-desimal. 192.168.100.0/24 setara dengan 192.168.100.0/255.255.255.0.
 
Jumlah alamat sebuah subjaringan dapat dihitung sebagai 2panjang alamat – panjang awalan, di mana panjang alamat adalah 128 untuk IPv6 dan 32 untuk IPv4. Misalnya, dalam IPv4, panjang awalan /29 menghasilkan: 232 − 29 = 23 = 8 alamat.

VLSM (Variable Length Subnet Mask)

VLSM atau variable length subnet mask adalah jenis perhitungan subnetting di mana panjang subnet mask yang kita berikan akan disesuaikan dengan banyaknya jumlah host di setiap subnet tersebut.


Ada 3 network di topologi tersebut:
  • Workstation LAN: di kaki e0/0 Router01 menuju switch yang terhubung ke client-client, sebanyak 50 hosts.
  • Point-to-Point WAN: di kaki s1/0 Router01 menuju kaki s1/0 Router02, cuma butuh 2 hosts.
  • Server-LAN: di kaki e0/0 Router02 menuju ke server-server yang banyaknya 12 hosts.
Walau sebenarnya jarang ada topologi seperti ini.
  • Dikatakan point-to-point WAN: seperti kita ingin menghubungkan 2 gedung, dengan 2 router dedicated di gedung tersebut.
  • Tapi gedung Router02 isinya server-server (seharusnya ada switch di sana).
  • Sedang gedung Router01 untuk workstation, para karyawan.

Cara Menghitung VLSM

Menghitung VLSM tak susah.
  • Subnet dihitung dari kebutuhan host terbesar. (Kebutuhan hostnya diurutkan)
  • Jika FLSM, masalah selesai. Semua network dikasih sama panjang.
  • Tapi di VLSM, tiap subnet akan dihitung lagi.
  • Networknya mengikuti dari subnet yang sudah dihitung sebelumnya. 

a.    Perhitungan VLSM dasar


Menghitung VLSM (A)

Network tadi akan kita urutkan terlebih dahulu:
1.    Workstation LAN, paling banyak, yaitu 50 host. Menggunakan /26 dengan alamat network 192.168.10.0/26.
2.    Server-LAN, kedua, ada 12 host. Menggunakan /28 (karena punya 14 valid host). Dengan alamat network 192.168.10.64/28.
3.    Point-to-point WAN, terakhir, cuma ada 2 host, cukup dengan /30. Dengan alamat network 192.168.10.80/30.
4.    Kalau ada network lagi, berarti bisa pakai network mulai dari 192.168.10.84 (akhir dari network point to point WAN).
Karena di VLSM, sisa network jadi banyak, lihat di topologi block hijau, yaitu sisa alamat ip yang bisa digunakan (bisa disubnet lagi).

b.    Perhitungan VLSM lanjutan

Berikut adalah cara yang baik.
  • Kita butuh 3 network. Punya space address 192.168.10.0/24
  • Hitung dari turunan /24, yaitu /25, 26, dan seterusnya.
  • Kalau /25, kita bisa bagi 2, kalau /26 kita bisa bagi 4, kalau /27, kita bisa bagi 8, dan seterusnya.
  • Tapi LAN workstation tidak mungkin dikasih di bawah /26, karena butuh paling tidak 50 host.
Jadinya perhitungan kita ubah seperti ini :
•    Space address 192.168.10.0/24 tadi kita pecah jadi 2 block subnet besar, masing-masing /25.

  • Workstation LAN: 192.168.10.0/25
  • Server LAN dan WAN: 192.168.128.0/25
•    Server LAN dan WAN kita pisahkan lagi dari total ip space 192.168.128.0/25.
  • Server LAN: 192.168.10.128/26
  • WAN: 192.168.10.192/26
Maka topologi yang kita buat jadinya seperti berikut:

Menghitung VLSM (B)

Silahkan diamati topologinya.

Alasan kenapa dibuat seperti itu, jawabannya adalah efisiensi routing ke depannya. Alokasi subnet tidak lompat-lompat.
Intinya: bagilah global space ip address dengan FLSM menjadi sedikit jumlah network besar, lalu VLSM subnet-subnet tersebut untuk membentuk network yang lebih kecil setiapnya.

c.    Pengalokasian sisa ip address

Jika ada yang bertanya, “yang mana lebih baik, VLSM atau FLSM?”. Cukup jawab, “tidak ada”. Tidak bisa dibandingkan. Pertama, pakai FLSM untuk subnet besar, selanjutnya subnet besar itu disubnet lagi sesuai kebutuhan host dengan VLSM.
Manakala network tadi mau berkembang, sudah bagus. Jadi seperti ini. 

Menghitung VLSM (C)

Design Subnet yang Efektif dengan VLSM dan FLSM
Design yang dibuat di atas masih belum sempurna. Sudah dijelaskan bahwa ketika membuat subnet:
  • Bedakan network LAN dan WAN
  • Bisa dengan 1 kelas ip, asal jauh jaraknya
  • … atau bedakan kelas ip addressnya.
Perhatikan topologi yang telah dibahas tadi. Permasalahan alokasi IP Address disebabkan karena menggabungkan alokasi untuk network LAN dan network point-to-point WAN.
Jadinya kepotong.
Jika Anda mengerjakan lab exploration CCNA, di sana Anda akan melihat banyak skema IP Address untuk jaringan yang luas skala enterprise.
Berikut salah satu contohnya.

Subnetting VLSM dan FLSM dari CCNA Exploration LAB

Atau berikut ini

Contoh Lab Subnetting VLSM dan FLSM

Perancangan & Manajemen Jaringan (Tugas 2)

Nama Perusahaan   : PT Campina Ice Cream Industry Tbk
Alamat                    : Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Jenis Perusahaan    : Perusahaan Publik

Network Applications Technical Requirements

Name of Application
Type of Application
New Application?  (Yes or No)
Criticality
Cost of Downtime
Acceptable MTBF
Acceptable MTTR
Throughput Goal
Del ay mu st be less tha n:
Delay variat ion must be less than:
Comments

Oracle
Database
no
criticality
$200,000/hour
8800 hours
2 hours
5 MB (per week)
150 ms
+10 ms
Useful for data storage
Microsoft Dynamics AX
Web
no
criticality
$100,000/hour
8800 hours
3 hours
4 MB (per week)
250 ms
+20 ms
Useful for store operation & merchandising), customer care & social commerce, order management & replenishment logistic, and financial management
SAP (System Application and Processing)
ERP (Enterprise Resource Planning)
no
criticality
$100,000/hour
8800 hours
3 hours
3 MB (per week)
250 ms
+30 ms
Useful for handling Customer Relationship Management, ERP, Product Lifecycle, Supply Chain Management, and Supplier Relationship Management.
Google Doc
Web
no
important
$95,000/hour
8800 hours
4 hours
5 MB (per week)
300 ms
+20 ms
Useful for sharing document


Perancangan & Manajemen Jaringan (Tugas 1)

Nama Perusahaan   : PT Campina Ice Cream Industry Tbk
Alamat                    : Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Jenis Perusahaan     : Perusahaan Publik

Tabel Network Applications

Name of Application
Type of Application
New Application?  (Yes or No)
Criticality
Comments

Oracle
Database
no
criticality
Useful for data storage
Microsoft Dynamics AX
Web
no
criticality
Useful for store operation & merchandising), customer care & social commerce, order management & replenishment logistic, and financial management
SAP (System Application and Processing)
ERP (Enterprise Resource Planning)
no
criticality
Useful for handling Customer Relationship Management, ERP, Product Lifecycle, Supply Chain Management, and Supplier Relationship Management.
Google Doc
Web
no
important
Useful for sharing document